Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor kelautan dan perikanan. Sebagai negara kepulauan dengan luas wilayah laut yang sangat luas, Indonesia memiliki sumber daya laut yang melimpah. Namun, kebijakan ekspor produk laut menjadi faktor penting yang memengaruhi pertumbuhan dan stabilitas industri ini. Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai peraturan dan regulasi baru telah dikeluarkan untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan nasional dan global.
Peraturan Terbaru Mengenai Ekspor Produk Laut

Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan beberapa peraturan terkini terkait ekspor produk laut, termasuk revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 20 dan 21 Tahun 2024. Peraturan ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut. Tujuan utama dari revisi ini adalah untuk mengoptimalkan penggunaan hasil sedimentasi laut, terutama pasir laut, serta menjamin keberlanjutan ekosistem pesisir dan laut.
Menurut Isy Karim, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, ekspor pasir laut hanya dapat dilakukan setelah memenuhi kebutuhan dalam negeri. “Ekspor hasil sedimentasi di laut berupa pasir laut dapat ditetapkan sepanjang kebutuhan dalam negeri terpenuhi dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,” ujarnya. Hal ini bertujuan untuk mencegah eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya alam dan menjaga keseimbangan ekologis.
Dampak Kebijakan Ekspor terhadap Industri Perikanan

Kebijakan ekspor produk laut tidak hanya berdampak pada sektor ekspor, tetapi juga pada seluruh rantai pasok industri perikanan. Salah satu dampak utama adalah peningkatan persaingan global. Pasar ekspor seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Uni Eropa memberikan peluang besar bagi Indonesia, tetapi juga tantangan dalam hal standar mutu dan keberlanjutan.
Produk perikanan Indonesia, seperti udang, tuna, dan lobster, masih mendominasi pasar ekspor. Namun, kebijakan tarif yang diberlakukan oleh Amerika Serikat, misalnya, menciptakan tekanan pada sektor ini. Menurut Doni Ismanto Darwin, Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan, kebijakan tarif tersebut bisa menjadi ancaman masa depan ekspor produk perikanan Indonesia. Ia menyarankan diversifikasi pasar ekspor sebagai solusi jangka panjang.
Langkah-Langkah untuk Memperkuat Sektor Perikanan
Untuk menghadapi tantangan ini, beberapa langkah strategis telah diambil oleh pemerintah dan pelaku usaha. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:
- Diversifikasi Pasar: Mencari pasar baru seperti Jepang, Tiongkok, Eropa, dan Timur Tengah. Pasar-pasar ini memiliki potensi besar dan bisa menjadi alternatif yang lebih stabil.
- Peningkatan Mutu dan Standarisasi: Meningkatkan kualitas produk perikanan agar memenuhi standar internasional. Ini termasuk adopsi sertifikasi seperti Marine Stewardship Council (MSC) untuk produk tuna.
- Digitalisasi dan Sertifikasi: Meningkatkan efisiensi proses ekspor melalui digitalisasi, seperti e-COO (e-Certificate of Origin), dan mempercepat proses sertifikasi nasional.
- Hilirisasi Produk: Meningkatkan nilai tambah melalui hilirisasi produk perikanan, seperti olahan ikan atau produk turunan lainnya.
- Kolaborasi Triple Helix: Mendorong kerja sama antara pemerintah, industri, dan akademisi untuk inovasi dan pengembangan sektor perikanan.
Tantangan dan Peluang di Masa Depan
Meskipun ada tantangan, sektor perikanan Indonesia memiliki banyak peluang. Misalnya, keberhasilan ekspor produk laut ke Jepang dalam pameran The 27th Japan International Seafood & Technology Expo (JISTE) 2025 menunjukkan bahwa produk Indonesia mampu bersaing di pasar global. Selain itu, pasar dalam negeri juga memiliki potensi besar, terutama dengan jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 270 juta jiwa.
Namun, tantangan seperti biaya logistik yang tinggi, proses sertifikasi yang lambat, dan regulasi domestik yang tidak relevan tetap menjadi hambatan. Untuk mengatasi ini, pemerintah perlu memperbaiki sistem administrasi dan memberikan dukungan yang lebih baik kepada pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM).
Kesimpulan
Kebijakan ekspor produk laut menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan keberlanjutan dan pertumbuhan sektor perikanan Indonesia. Dengan peraturan yang lebih transparan dan terarah, sektor ini dapat berkembang lebih pesat. Diversifikasi pasar, peningkatan mutu, dan kolaborasi antar pemangku kepentingan menjadi kunci keberhasilan. Dengan langkah-langkah yang tepat, Indonesia dapat mempertahankan posisinya sebagai salah satu negara pemasok utama produk laut di dunia.

Tinggalkan Balasan