Pengaruh Ekspor Tuna Indonesia terhadap Perekonomian Nasional

Ekspor tuna Indonesia telah menjadi salah satu sektor yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Dengan sumber daya laut yang melimpah, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam pasar internasional ikan tuna. Namun, di balik keberhasilan ekspor ini, ada tantangan dan kontradiksi yang perlu diperhatikan agar kesejahteraan nelayan dan kebutuhan domestik tetap terpenuhi.

Potensi Ekspor Tuna Indonesia

Indonesia adalah salah satu negara penghasil ikan tuna terbesar di dunia. Berdasarkan data dari FAO (Food and Agriculture Organization) pada 2016, sebanyak 16% pasokan produksi tuna global berasal dari Indonesia, dengan dominasi pada spesies seperti tuna, cakalang, dan tongkol. Angka ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki posisi strategis dalam industri perikanan global.

Pada tahun 2021, nilai ekspor ikan tuna, cakalang, dan tongkol Indonesia mencapai US$325,4 juta, atau sekitar 17% dari total ekspor komoditas tersebut secara global. Ekspor ini tidak hanya memberikan pendapatan yang besar, tetapi juga meningkatkan citra Indonesia sebagai produsen ikan berkualitas tinggi.

Kebijakan dan Regulasi Ekspor

ekspor tuna indonesia konsumsi dalam negeri

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia telah mengeluarkan Rencana Pengelolaan Perikanan Tuna, Cakalang, dan Tongkol (RPP TCT) untuk memastikan pengelolaan sumber daya ikan secara berkelanjutan. Rencana ini bertujuan untuk menjaga ketersediaan sumber daya ikan, meningkatkan pendapatan nelayan, serta mendukung kedaulatan pangan nasional.

Selain itu, Indonesia juga aktif dalam organisasi internasional seperti The Indian Ocean Tuna Commission (IOTC), The Western and Central Pacific Fisheries Commission (WCPFC), dan lainnya. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam menjaga konservasi dan pengelolaan sumber daya ikan secara global.

Kontradiksi antara Ekspor dan Kebutuhan Domestik

Meski ekspor tuna memberikan manfaat ekonomi, terdapat kontradiksi antara kebijakan ekspor dan kebutuhan domestik. Menurut Susan Herawati dari Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA), Undang-Undang No.18/2012 tentang Pangan menyatakan bahwa kebutuhan domestik harus didahulukan sebelum ekspor. Namun, dalam praktiknya, pasar ekspor sering kali lebih diutamakan.

Hal ini menyebabkan harga ikan tuna yang tinggi di pasar dalam negeri, sehingga masyarakat kesulitan mengakses ikan berkualitas. Padahal, ikan tuna memiliki manfaat kesehatan yang baik, seperti kandungan asam lemak omega-3 yang bermanfaat untuk jantung dan kesehatan umum.

Peran BUMN dalam Ekspor Ikan Tuna

ekspor tuna indonesia infrastruktur perikanan

Perum Perikanan Indonesia (Perindo) berperan penting dalam memfasilitasi ekspor ikan tuna. Perusahaan BUMN ini telah menandatangani kontrak dengan perusahaan Jepang, Musashi Industry Co Ltd, untuk menyuplai ikan tuna senilai USD3,3 juta. Produk yang diekspor adalah ikan tuna loin skinless, yang berasal dari daerah seperti Bacan, Ternate, Tahuna, dan Sorong.

Perindo juga melakukan ekspansi ke luar negeri, termasuk kerja sama dengan Pemerintah Kota Zanzibar di Tanzania untuk pengembangan usaha perikanan. Upaya ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya fokus pada ekspor ke pasar Asia, tetapi juga ingin memperluas pasar ke Afrika.

Tantangan dalam Ekspor Ikan Tuna

Meskipun ekspor tuna memberikan peluang ekonomi, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi:

  1. Kualitas dan Sertifikasi

    Ikan tuna yang diekspor harus memenuhi standar internasional, terutama dari Jepang yang memiliki regulasi ketat. Perlu adanya sertifikasi dari Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM).

  2. Infrastruktur Pelabuhan Perikanan

    Hanya sebagian kecil dari 816 pelabuhan perikanan di Indonesia yang layak operasi. Ini menjadi hambatan dalam distribusi hasil perikanan ke pasar ekspor dan domestik.

  3. Pemahaman Budaya Pasar

    Memahami preferensi pasar Jepang dan negara lain sangat penting. Misalnya, Jepang lebih suka ikan tuna segar untuk sushi dan sashimi, sehingga perlu disesuaikan dengan permintaan pasar.

Kesimpulan

Ekspor tuna Indonesia memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian nasional, baik dalam hal pendapatan maupun pengembangan industri perikanan. Namun, penting untuk menjaga keseimbangan antara ekspor dan kebutuhan domestik. Dengan perencanaan yang baik, dukungan dari pemerintah, dan peningkatan infrastruktur, Indonesia dapat memaksimalkan potensi ekspor tuna sambil tetap menjaga kesejahteraan nelayan dan akses masyarakat terhadap produk perikanan berkualitas.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *