Ekspor cumi dan sotong Indonesia memiliki peran penting dalam perekonomian nasional. Sebagai salah satu komoditas perikanan unggulan, produk ini tidak hanya memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan negara, tetapi juga menjadi penggerak utama sektor kelautan dan perikanan. Dalam beberapa tahun terakhir, ekspor cumi dan sotong Indonesia mengalami peningkatan yang pesat, meskipun pada tahun 2023 terjadi sedikit penurunan secara global. Namun, dengan strategi yang tepat, potensi ekspor ini masih sangat besar.
Potensi Ekspor Cumi dan Sotong Indonesia
Cumi dan sotong merupakan produk perikanan yang sangat diminati di pasar internasional. Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), ekspor cumi dan sotong Indonesia selama periode 2018–2023 menunjukkan tren positif. Meskipun terjadi penurunan jumlah ekspor pada tahun 2023, kualitas produk dan daya saing Indonesia tetap terjaga. Penelitian yang dilakukan oleh KKP dan International Trade Center (ITC) menggunakan metode analisis seperti Revealed Comparative Advantage (RCA), Export Product Dynamic (EPD), X-Model, dan Constant Market Share Analysis (CMSA) menunjukkan bahwa Indonesia memiliki keunggulan kompetitif di pasar global, khususnya di pasar Vietnam dan Italia.
Kontribusi terhadap Perekonomian Nasional

Ekspor cumi dan sotong Indonesia berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi nasional melalui beberapa cara:
- Peningkatan Pendapatan Negara: Ekspor produk perikanan, termasuk cumi dan sotong, memberikan devisa yang cukup besar bagi Indonesia. Tahun lalu, nilai ekspor perikanan mencapai lebih dari 5 miliar dolar AS, dengan cumi dan sotong menyumbang sekitar 11,81 persen dari total ekspor.
- Mendorong Pertumbuhan Sektor Perikanan: Ekspor memberikan insentif bagi pelaku usaha perikanan untuk meningkatkan produksi dan kualitas produk. Hal ini juga mendorong investasi di sektor perikanan, baik dari dalam maupun luar negeri.
- Menciptakan Lapangan Kerja: Sektor perikanan, termasuk pengolahan dan ekspor cumi dan sotong, memberikan kesempatan kerja bagi ribuan masyarakat, terutama di daerah pesisir dan pulau-pulau kecil.
Tantangan dalam Ekspor Cumi dan Sotong
Meski memiliki potensi besar, ekspor cumi dan sotong Indonesia juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah ketidakstabilan harga di pasar internasional. Selain itu, adanya tuntutan dumping dari negara-negara seperti Amerika Serikat terhadap produk perikanan Indonesia, termasuk udang, juga berdampak pada daya saing ekspor.
Tantangan lainnya adalah ketergantungan terhadap pasar tertentu, seperti Amerika Serikat dan China. Jika permintaan dari pasar tersebut menurun, maka akan berdampak langsung pada ekspor cumi dan sotong. Oleh karena itu, diversifikasi pasar menjadi langkah penting untuk menjaga stabilitas ekspor.
Strategi Peningkatan Ekspor Cumi dan Sotong

Untuk meningkatkan daya saing ekspor cumi dan sotong, pemerintah dan pelaku usaha perlu melakukan beberapa strategi:
- Peningkatan Kualitas Produk: Meningkatkan standar mutu dan kemasan produk agar sesuai dengan permintaan pasar internasional.
- Diversifikasi Pasar: Mengembangkan pasar baru di luar Asia dan Eropa, seperti Afrika dan Timur Tengah.
- Penguatan Infrastruktur Logistik: Memastikan rantai pasok dan distribusi yang efisien sehingga produk dapat sampai ke pasar tujuan dalam kondisi optimal.
- Promosi dan Pameran Internasional: Partisipasi aktif dalam pameran internasional seperti Seafood Expo Global (SEG) untuk memperkenalkan produk perikanan Indonesia kepada pembeli global.
Kesimpulan
Ekspor cumi dan sotong Indonesia memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian nasional. Meskipun menghadapi tantangan, potensi ekspor ini masih sangat besar jika dikelola dengan strategi yang tepat. Dengan peningkatan kualitas produk, diversifikasi pasar, dan penguatan infrastruktur logistik, Indonesia dapat mempertahankan posisi sebagai salah satu eksportir perikanan terkemuka di dunia. Dukungan pemerintah dan pelaku usaha sangat penting dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekspor cumi dan sotong Indonesia.

Tinggalkan Balasan