Strategi Ekspor Produk Laut Indonesia yang Efektif dan Berkelanjutan

Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki potensi besar dalam ekspor produk laut. Dengan 30 persen dari total perikanan Asia Pasifik berada di wilayah Indonesia, negara ini memiliki sumber daya laut yang sangat melimpah. Potensi lestari sumber daya ikan laut yang tersebar di perairan wilayah Indonesia dan zona ekonomi eksklusif (ZEE) diperkirakan mencapai 12,54 juta ton per tahun. Namun, meskipun memiliki potensi besar, nilai ekspor hasil laut Indonesia masih kalah dari negara-negara seperti Vietnam.

Potensi Ekspor Produk Laut Indonesia

Produk laut Indonesia telah diterima oleh 158 negara di dunia dengan pasar utama di Amerika Serikat, China, Jepang, Malaysia, Taiwan, Thailand, Singapura, Vietnam, Italia, dan Hong Kong. Komoditas utama ekspor hasil laut Indonesia antara lain adalah udang, tuna, cumi-cumi/gurita, rajungan, ikan demersal, tilapia, dan rumput laut. Bahkan, selama masa pandemi, Indonesia berhasil mengekspor 3.200 ton atau senilai Rp194,6 miliar hasil laut ke 13 negara.

Komoditas yang diekspor tersebut terdiri atas 28 jenis hasil laut, yaitu udang, cumi, paha kodok, sotong, cunang, cakalang, tuna, kakap merah, kerupuk ikan, bawal putih, kepiting kaleng, udang asin, tepung ikan, minyak ikan, keong kaleng, tempura udang, loin tuna, ikan kakak tua, ikan layaran, ikan kerapu, marlin, kepiting salju, ikan gulama, barakuda, cobia, ikan sebelah, dan tepung udang.

Tantangan dalam Ekspor Produk Laut

marine product export Indonesia seafood processing facilities

Meski volumenya terus naik, nilai ekspor hasil laut Indonesia baru mencapai 4% dari total produksi. Padahal, data Food and Agriculture Organization (FAO) 2020 menyebutkan bahwa Indonesia adalah negara ke-3 dengan potensi perikanan tangkap laut terbesar di dunia setelah China dan Peru. Bahkan, Indonesia menyumbang 8% produksi perikanan dunia.

Tantangan utama yang dihadapi adalah pengolahan hasil laut yang belum optimal. Vietnam, misalnya, sudah lebih dulu membeli ikan dari Indonesia, Thailand, dan Malaysia untuk kemudian diekspor ke Amerika dan Eropa. Hal ini menunjukkan bahwa pengolahan hasil laut Vietnam lebih baik ketimbang Indonesia.

Strategi Peningkatan Ekspor

marine product export Indonesia sustainable aquaculture development

Untuk meningkatkan ekspor produk laut, pemerintah menargetkan ekspor hasil laut bisa naik sebesar USD 1,5 miliar pada 2024. Beberapa langkah strategis yang dilakukan antara lain:

  1. Meningkatkan penjaminan kesehatan ikan, mutu, dan keamanan hasil perikanan melalui penerapan cara karantina ikan yang baik (CKIB) di unit usaha pembudidaya ikan, sistem hazard analysis and critical control points (HACCP) di unit pengolahan ikan, dan penerbitan health certificate (HC) untuk menjamin produk aman dikonsumsi manusia.
  2. Memperbaiki sistem pengolahan ikan sampai mendapat sertifikasi HACCP untuk bisa mengekspor ikan di kawasan Asia, sertifikasi Food and Drug Administration (FDA) untuk kawasan Amerika Serikat, dan British Retail Consortium (BRC) untuk kawasan Eropa.
  3. Mengintegrasikan operasi kapal untuk disebar di beberapa titik paling potensial, termasuk produksi budidaya di hulu.

Membuka Akses Pasar Global

Selain itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga aktif dalam membuka akses pasar global. Erwin Dwiyana, Direktur Pemasaran PDSPKP KKP, menyatakan bahwa tujuan utama ekspor komoditas udang adalah Amerika Serikat, Jepang, China, negara-negara ASEAN, dan Uni Eropa. Untuk membuka akses pasar seluas-luasnya, KKP melakukan pertemuan kenegaraan, baik dengan bilateral antar dua negara maupun dengan regional. Tujuannya adalah menurunkan pos tarif, harmonisasi standar mutu, dan mengatasi hambatan seperti standar sertifikat.

Selain pasar tradisional, KKP juga berupaya membuka peluang pasar baru seperti Eropa Timur, Timur Tengah, dan Afrika. Meski komoditasnya berbeda-beda, potensi pasar ini menjadi peluang besar bagi ekspor produk laut Indonesia.

Keberlanjutan dan Kualitas Produk

Kualitas dan standar internasional menjadi faktor penting dalam menjaga daya saing produk laut Indonesia. Sertifikasi seperti HACCP dan pengawasan ketat dari pemerintah memastikan bahwa produk yang diekspor aman dan berkualitas tinggi. Selain itu, pengolahan modern dan pengemasan inovatif juga menambah daya tarik produk perikanan Indonesia di pasar dunia.

Dengan sumber daya alam yang melimpah, tren pola makan sehat yang mendorong konsumsi makanan laut, dukungan pemerintah, dan permintaan produk olahan, sektor ekspor produk laut Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berkembang. Dengan inovasi dan komitmen terhadap keberlanjutan, Indonesia mampu mempertahankan posisi kuatnya di pasar global.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *