Indonesia memiliki potensi besar dalam ekspor produk laut olahan. Dengan sumber daya kelautan yang melimpah, negara ini bisa menjadi salah satu pemain utama di pasar internasional. Namun, untuk mencapai kesuksesan tersebut, diperlukan strategi ekspor yang efektif dan menguntungkan. Berikut adalah beberapa langkah penting yang perlu dipertimbangkan.
Memahami Persyaratan Ekspor Negara Tujuan
Setiap negara memiliki persyaratan ekspor yang berbeda-beda. Misalnya, ekspor ke Tiongkok, Arab Saudi, dan Taiwan memerlukan sertifikasi khusus serta kepatuhan terhadap standar mutu dan keamanan pangan. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah melakukan sosialisasi terkait persyaratan ekspor terbaru, termasuk penghapusan uji Covid-19 terhadap seluruh importasi produk rantai dingin dan non-rantai dingin di Tiongkok. Di Arab Saudi, produk budidaya harus berasal dari tambak yang memiliki sertifikat cara budidaya ikan yang baik (CBIB), sementara untuk ekspor ke Taiwan, UPI wajib memiliki Nomor Registrasi dan sertifikasi HACCP.
Meningkatkan Kualitas Produk

Kualitas produk merupakan faktor utama dalam menentukan keberhasilan ekspor. Ikan tuna, misalnya, merupakan salah satu jenis ikan yang banyak diekspor ke Jepang. Untuk memenuhi standar Jepang, ikan tuna harus bebas dari penyakit dan memenuhi persyaratan sanitasi. Sertifikasi dari Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) sangat penting untuk memastikan kualitas produk.
Menjaga Kebersihan dan Kemasan Produk
Selain kualitas, kebersihan dan kemasan produk juga menjadi perhatian utama. Produk harus dikemas dengan baik dan dilengkapi label yang jelas, termasuk informasi tentang jenis ikan, berat bersih dan bruto, tanggal produksi, tanggal kadaluarsa, dan negara asal. Hal ini tidak hanya memudahkan proses pemeriksaan di negara tujuan, tetapi juga meningkatkan daya tarik produk di pasar internasional.
Memilih Metode Pengiriman yang Tepat
Pengiriman produk laut olahan memerlukan metode transportasi yang sesuai. Untuk menjaga kualitas ikan segar, penggunaan kontainer pendingin (reefer container) sangat disarankan. Kontainer ini mampu menjaga suhu dan kelembapan agar produk tetap segar hingga sampai ke tujuan. Pemilihan penyedia kontainer yang terpercaya juga sangat penting untuk memastikan keandalan pengiriman.
Memahami Budaya dan Selera Pasar
Setiap negara memiliki preferensi dan selera pasar yang berbeda. Contohnya, Jepang sangat menyukai ikan tuna sebagai bahan baku sushi dan sashimi. Oleh karena itu, eksportir Indonesia perlu memahami kebutuhan pasar dan menyesuaikan produk sesuai dengan selera konsumen. Kerja sama dengan mitra lokal di negara tujuan dapat membantu memahami pasar dengan lebih baik.
Mengoptimalkan Investasi dan Pembiayaan
Untuk mendukung ekspor produk laut olahan, diperlukan investasi dan pembiayaan yang cukup. Pemerintah dan lembaga keuangan perlu memberikan dukungan melalui skema seperti KUR, Insentif Likuiditas Makroprudensial, maupun pembiayaan hijau. Dukungan ini dapat membantu UMKM pesisir dan koperasi nelayan dalam mengembangkan bisnis mereka.
Membangun Kawasan Industri Kelautan
Salah satu strategi yang efektif adalah pembangunan kawasan industri kelautan. Contohnya, Shandong Blue Economic Zone di Tiongkok dan General Santos Agro-Industrial and Fishing Zone di Filipina telah berhasil meningkatkan ekspor produk laut olahan. Di Indonesia, pembangunan blue industrial parks di wilayah segitiga emas kelautan seperti Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua dapat menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas pengolahan dan ekspor.
Meningkatkan Kesadaran akan Nilai Tambah
Sejarah menunjukkan bahwa Indonesia sudah lama melakukan hilirisasi produk laut. Namun, saat ini, kita cenderung fokus pada ekspor bahan baku daripada produk olahan. Untuk meningkatkan nilai tambah, perlu adanya kebijakan yang mendukung pengolahan produk laut sebelum diekspor. Contohnya, rumput laut yang biasanya dijual sebagai bahan baku kering dapat diolah menjadi karagenan dan agar-agar yang bernilai tinggi.
Menjaga Keseimbangan Antara Produksi dan Ekspor
Ekspor produk laut olahan harus dilakukan dengan tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan nelayan. Pemerintah perlu memastikan bahwa pengelolaan sumber daya laut dilakukan secara bertanggung jawab, sehingga tidak hanya menguntungkan ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian alam.
Dengan strategi yang tepat dan komitmen dari semua pihak, ekspor produk laut olahan ke luar negeri dapat menjadi salah satu sektor unggulan Indonesia. Dengan memanfaatkan potensi sumber daya kelautan yang melimpah, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu negara paling sukses dalam perdagangan internasional.

Tinggalkan Balasan