Strategi Pengembangan Industri Perikanan Ekspor yang Berkelanjutan dan Menguntungkan

Pendahuluan

Industri perikanan ekspor di Indonesia, khususnya di Yogyakarta, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan meskipun menghadapi tantangan seperti pandemi. Dengan kekayaan sumber daya laut dan komoditas unggulan seperti tuna kaleng, ikan tuna rebus beku, dan udang beku, Yogyakarta menjadi salah satu pusat pengembangan industri perikanan ekspor yang menguntungkan. Peningkatan nilai ekspor sebesar Rp 28,645 miliar pada Juli 2021 menunjukkan potensi besar yang dapat dikembangkan lebih lanjut.

Komoditas Unggulan dalam Ekspor Perikanan Yogyakarta

Beberapa komoditas perikanan menjadi andalan dalam pengembangan industri ekspor di Yogyakarta. Berikut ini beberapa komoditas yang paling diminati:

  • Tuna Kaleng: Tuna kaleng menjadi komoditas utama dengan peningkatan jumlah ekspor mencapai 211.763,16 kg atau senilai Rp 10,789 miliar. Produk ini sangat diminati karena praktis dan mudah disajikan.

  • Ikan Tuna Rebus Beku: Ikan tuna rebus beku juga menduduki peringkat kedua dengan jumlah ekspor sebanyak 92,612 kg atau senilai Rp 9,237 miliar. Produk ini banyak digunakan dalam berbagai masakan internasional.

  • Udang Beku: Udang beku menjadi komoditas penting dengan jumlah ekspor mencapai 56.501,2 kg atau senilai Rp 9,237 miliar. Udang beku diproduksi dari berbagai jenis seperti udang galah, udang rostris, dan udang windu.

Negara Tujuan Ekspor Perikanan Yogyakarta

Strategi Pengembangan Industri Perikanan Ekspor ke Sudan

Ekspor perikanan Yogyakarta tidak hanya terbatas pada wilayah Asia, tetapi juga menjangkau negara-negara di Eropa, Amerika, dan Afrika. Beberapa negara tujuan utama antara lain:

  • Amerika Serikat: Menjadi pasar utama untuk produk ikan tuna, cakalang, udang, rajungan, dan rumput laut. Ekspor ke AS dilakukan sebanyak 5 kali dalam periode Juli 2021.

  • Thailand: Menerima ekspor ikan tuna kaleng, gurita beku, dan ikan hias. Thailand menjadi mitra dagang yang stabil dalam perdagangan perikanan.

  • Jepang dan Taiwan: Jepang memperoleh ekspor ikan segar dan olahan, sementara Taiwan juga menjadi pasar yang menjanjikan.

  • Sudan: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan Sudan sebagai pusat distribusi produk perikanan Indonesia ke Afrika. Sudan memiliki potensi pasar yang besar karena posisi strategisnya.

Pertumbuhan Nilai Ekspor Perikanan

Pengembangan Industri Perikanan Ekspor di Yogyakarta

Data dari International Trade Center (2020) menunjukkan bahwa permintaan produk perikanan dari negara-negara Timur Tengah meningkat secara signifikan. Pada periode 2017-2019, pertumbuhan rata-rata mencapai 4,3% per tahun. Indonesia, termasuk Yogyakarta, telah memanfaatkan peluang ini dengan mengekspor ikan tuna kaleng ke negara-negara tersebut.

Yogyakarta berhasil meningkatkan nilai ekspornya dari Rp 21,281 miliar pada Juni 2021 menjadi melebihi Rp 28 miliar pada Juli 2021. Peningkatan ini menunjukkan bahwa sektor perikanan dan kelautan di Yogyakarta mampu memberikan kontribusi positif meski dalam kondisi pandemi.

Strategi Pengembangan Industri Perikanan Ekspor

Untuk memastikan pertumbuhan berkelanjutan, diperlukan strategi pengembangan yang terarah. Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan:

  1. Peningkatan Mutu dan Standarisasi Produk:
  2. Memastikan kualitas produk sesuai standar internasional.
  3. Melibatkan lembaga pengawasan seperti Badan Mutu KKP untuk memastikan keamanan dan mutu produk.

  4. Diversifikasi Pasar:

  5. Mengeksplorasi pasar baru seperti Sudan dan negara-negara di Afrika.
  6. Meningkatkan kerja sama dengan negara-negara yang memiliki hubungan bilateral kuat dengan Indonesia.

  7. Pengembangan Infrastruktur dan Logistik:

  8. Membangun infrastruktur pendukung seperti gudang penyimpanan, fasilitas pengemasan, dan transportasi.
  9. Meningkatkan efisiensi logistik untuk memastikan produk sampai ke pasar dengan cepat dan dalam kondisi baik.

  10. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia:

  11. Pelatihan bagi pelaku usaha tentang manajemen bisnis, pemasaran, dan teknologi produksi.
  12. Mendorong inovasi dalam pengolahan dan pemasaran produk perikanan.

  13. Kemitraan dan Kolaborasi:

  14. Membentuk kemitraan antara pemerintah, swasta, dan organisasi pelaku usaha.
  15. Meningkatkan koordinasi dalam pengambilan kebijakan dan pembangunan sektor perikanan.

Kesimpulan

Pengembangan industri perikanan ekspor di Yogyakarta dan seluruh Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang secara berkelanjutan dan menguntungkan. Dengan komoditas unggulan, strategi pemasaran yang tepat, serta dukungan dari pemerintah dan pelaku usaha, sektor perikanan dapat menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Terlebih lagi, dengan adanya peluang pasar baru seperti Sudan dan negara-negara di Afrika, industri perikanan ekspor akan semakin berkembang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia secara keseluruhan.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *